NUNUKAN– Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Cabang Nunukan kembali menggelar Workshop Sistem Informasi Desa (SID), Sabtu (23/5) Di Kecamatan Krayan Nunukan.
Sebanyak 45 Desa yang mengikuti kegiatan tersebut, masing masing dari Kecamatan Krayan Tengah, Krayan Timur, Krayan Selatan, Krayan Barat dan Krayan Induk.
Ketua APDESI Nunukan, H. Firman mengatakan, kegiatan tersebut penting agar setiap perangkat desa mampu memahami dan memanfaatkan teknologi informasi, terutama pengoperasian aplikasi sistem pelaporan data terkait jumlah penduduk dan transparansi keuangan anggaran desa.
” Pengoperasian Aplikasi ini sesuai instruksi dari Kemendes, karena sebelum 31 Mei data SDGs dan IDM sudah terinput kedalam sistem Informasi desa,” kata Firman.
Kegiatan ini terlaksana atas keprihatinan APDESI terhadap sistem pendataan desa, yang seharusnya sejak tahun lalu sudah selesai terverifikasi, namun dengan cara manual akhirnya data tersebut lambat.
Firman menambahkan, dengan adanya aplikasi tersebut perangkat desa lebih cepat dan akurat dalam pengelolaan data, sehingga pada 25 Mei mendatang bisa segera terverifikasi ditingkat Kabupaten.
” Kita optimis terhadap hal ini untuk mengejar ketertinggalan, karena itu setelah Kecamatan Nunukan Sebatik, dan diwilayah tiga kita rampungkan dan terkahir di Kecamatan Krayan,” kata Kades Balansiku Sebatik ini.
Di kecamatan krayan lanjutnya hanya 3 desa yang memiliki fasilitas Internet sementara desa lainnya blank spot, baginya merupakan tantangan apalagi aplikasi tersebut hanya bisa diakses menggunakan jaringan Internet atau wifi.
” Masih banyak desa yang tidak memiliki akses jaringan internet, namun kita tekankan ke perangkat desanya untuk sementara penginputan data bergantian dengan desa yang punya akses internet dan kedepannya perangkat desa wajib menganggarkan fasiitas jaringan itu,”harapnya.#mal.