NUNUKAN, marajanews.id – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Nunukan yang ke-25, Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura Hafid, SE, MM, Ph.D, menyampaikan pidato terkait perkembangan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Nunukan . Hal ini disampaikan dalam rapat paripurna di Kantor DPRD Nunukan pada Sabtu (12/10/24).
Bupati Nunukan mengatakan bahwa Kabupaten Nunukan terus menunjukkan kemajuan yang signifikan di berbagai sektor, terutama dalam bidang ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu indikator keberhasilan pembangunan di Nunukan adalah peningkatan pengeluaran per kapita.
Berdasarkan data yang sampaikannya melalui pidato tersebut, Hj Asmin Laura menjelaskan pengeluaran per kapita masyarakat Nunukan meningkat dalam lima tahun terakhir. Hingga tahun 2023, pengeluaran per kapita per bulan mencapai Rp 1.494.554. Ini mencerminkan bagaimana ekonomi dan kesejahteraan masyarakat terus tumbuh.
Namun, Asmin Laura Hafid juga mengingatkan bahwa pertumbuhan tersebut, bukan tanpa tantangan. Pada tahun 2020, akibat pandemi COVID-19, pertumbuhan ekonomi Nunukan sempat terkontraksi hingga minus 0,97 persen.
Dampak pandemi sangat terasa, mengakibatkan menurunnya aktivitas ekonomi baik di tingkat global, nasional, maupun regional.
“Kita semua merasakan dampaknya, namun saat itu kita tidak menyerah, Berkat kegigihan dan semangat masyarakat, ekonomi Nunukan berhasil pulih lebih cepat dari yang diperkirakan.” tegas Hj Asmin Laura Hafid.
Pada tahun 2021, pertumbuhan ekonomi kembali ke angka positif sebesar 4,06 persen. Hingga tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nunukan mencapai 4,16 persen.
“Ini adalah bukti bahwa kita sebagai masyarakat yang tangguh mampu bangkit dari krisis,” kata Bupati Nunukan.
Selain itu, Hj Asmin Laura Hafid, juga menyoroti kontribusi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Kabupaten Nunukan.
Selama lima tahun terakhir, sektor-sektor ini konsisten menempati posisi kedua setelah sektor pertambangan dan penggalian. Pemerintah daerah berupaya meningkatkan kontribusi sektor ini melalui program-program yang mendukung petani dan nelayan.
Salah satu program yang diluncurkan adalah pemberian bantuan sarana dan prasarana produksi pertanian. Bantuan ini berupa benih, bibit ternak, pupuk, alat mesin pertanian, serta pembangunan jaringan irigasi dan jalan usaha tani (JUT).
Dengan adanya dukungan ini, sektor pertanian di Nunukan diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian daerah.
Sektor perikanan juga menjadi perhatian pemerintah daerah. Bantuan sarana dan prasarana produksi perikanan, seperti perahu, mesin, alat tangkap, bibit ikan, bibit rumput laut, pelampung, dan lantai jemur, telah diberikan kepada nelayan dan pembudidaya ikan.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan dan pembudidaya ikan di Nunukan.
Selain mendukung sektor pertanian dan perikanan, pemerintah daerah juga berkomitmen untuk meningkatkan perekonomian melalui dukungan bagi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).
Tahun 2020 hingga 2024, sebanyak 1.445 pelaku UMKM di Nunukan menerima bantuan modal usaha. Bantuan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor UMKM dan memperkuat perekonomian lokal.
Di sisi lain, upaya pengendalian inflasi juga menjadi salah satu prioritas pemerintah daerah. Laura menjelaskan bahwa pergerakan inflasi di Kabupaten Nunukan selama tahun 2024 masih terkendali dengan baik, sesuai dengan target pemerintah pusat di kisaran 2,5 persen. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian Nunukan semakin stabil.
Perkembangan inflasi di Nunukan selama tahun 2024 tercatat relatif rendah. Rata-rata inflasi month-to-month sebesar 0,11 persen, dengan inflasi tertinggi terjadi pada bulan Maret sebesar 1,04 persen, dan deflasi tercatat pada bulan Juni sebesar minus 0,2 persen. Secara year-to-year, inflasi rata-rata Kabupaten Nunukan sebesar 2,87 persen.
“Pengendalian inflasi yang efektif sangat penting untuk menjaga daya beli masyarakat,” tegasnya
Strategi yang diterapkan pemerintah daerah dalam pengendalian inflasi dikenal sebagai “4K”: keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif. Melalui strategi ini, pemerintah daerah berupaya menjaga kestabilan harga barang dan memastikan distribusi barang berjalan dengan lancar.
Bupati Nunukan juga menekankan pentingnya pembangunan yang berkelanjutan di Nunukan. Menurutnya, selain pertumbuhan ekonomi, kualitas hidup masyarakat juga harus diperhatikan. Peningkatan di bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial menjadi prioritas utama pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Selain memaparkan pencapaian di sektor ekonomi, Bupati Laura mengajak seluruh masyarakat Nunukan untuk bersatu dan bekerja sama dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
“Dengan semangat gotong royong, kita akan mampu menghadapi segala tantangan yang ada dan membawa Nunukan ke arah yang lebih baik,” ujarnya.
Pidato HUT Ke 25 tahun Nunukan, Hj Asmin Laura Hafid, SE, MM, Ph.D mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan.
Optimisme yang ditunjukkan dalam pidatonya mencerminkan harapan bahwa Kabupaten Nunukan akan terus tumbuh dan berkembang sebagai daerah yang maju dan sejahtera.
HUT Nunukan yang ke-25 ini menjadi momen refleksi atas perjalanan panjang yang telah ditempuh, serta peluang untuk merencanakan masa depan yang lebih baik.
“Kita akan terus berjuang untuk memastikan bahwa semua masyarakat Nunukan mendapatkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi ini. Pembangunan harus dirasakan oleh semua lapisan masyarakat,” pungkasnya.
Dengan perencanaan yang matang dan kebijakan yang tepat, optimisme terhadap masa depan Kabupaten Nunukan semakin menguat.
Masyarakat Nunukan diharapkan dapat terus menikmati hasil dari pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pemerintah daerah berkomitmen untuk melanjutkan berbagai program yang mendukung kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Kabupaten Nunukan.#Adv.
