Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the mission-news domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u8890763/public_html/marajanews.id/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the ujipopup domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u8890763/public_html/marajanews.id/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the blog-time domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u8890763/public_html/marajanews.id/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u8890763/public_html/marajanews.id/wp-includes/functions.php on line 6114
Bukti Bakti MPPI Bantu Desa Terdampak Covid 19 di Sebatik.
Press "Enter" to skip to content

Bukti Bakti MPPI Bantu Desa Terdampak Covid 19 di Sebatik.

AWAL – tahun 2021 Satgas Pusat penanganan Covid-19 merilis data Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara sebagai zona merah, menyusul ditemukannya ratusan orang yang terpapar covid-19 di Nunukan dan Pulau Sebatik.

Mengutip data dari Humas Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Nunukan, Selasa (26/01) tercatat kasus konfirmasi sebanyak 928 orang dan dalam perawatan sebanyak 172 orang, dan 12 orang meninggal dunia. Kasus terbanyak ditemukan di wilayah pulau Nunukan, pulau sebatik serta berasal dari kluster perusahaan di kecamatan Sembakung.

MPPI Sebatik
MPPI Bergerak Bantu Masyarakat Terdampak Covid 19 di Kecamatan Sebatik.

Atas peristiwa ini, Masyarakat Peduli Perbatasan Indonesia (MPPI) Nunukan, mengumpulkan bantuan para dermawan, kemudian mereka menggelar bakti sosial dengan menyalurkan masker dan handsanitizer kepada petugas Puskesmas Setabu, Kec Sebatik Barat dan kepada petugas Pamtas Yonif Raider 600/Mdg, anggota Satgas Marinir Ambalat XXV/Pos Bambangan, dan petugas Koramil 0911-02/Sebatik, yang bertugas di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia itu.

Tahun ini, MPPI kembali memberikan bantuan di wilayah kecamatan Sebatik Barat yang merupakan salah satu wilayah perbatasan antara RI – Malaysia, menjadi pintu masuk masyarakat dari luar pulau Sebatik, yang terbilang rentan terhadap penyebaran pandemik Covid 19.

Selain mendisbusikan bantuan kepada garda terdepan covid 19, MPPI juga memberikan bantuan berupa alat perlindungan diri (APD), vitamin dan makanan secara khusus kepada  masyarakat Desa Binalawan dan Lodres Sungai Limau Kecamatan Sebatik Barat, sekaligus mensosialisasikan ke masyarakat agar ikut serta menjaga lingkungan sehingga terhindar dari bencana alam seperti bencana banjir atau bencana longsor.

Bakti sosial ini merupakan wujud rasa kemanusiaan yang bertujuan meningkatkan peran serta masyarakat terlibat langsung dalam upaya memajukan perbatasan, dengan meningkatkan hidup sehat ditengah pandemi.

Saling tolong menolong di tengah pandemik covid 19 merupakan kewajiban bagi setiap masyarakat terutama mengingatkan akan pentingnya penerapan protokol kesehatan, sehingga setiap orang wajib mematuhi anjuran tersebut untuk memutus mata rantai penyebaran virus.

MPPI Nunukan
Salah Satu Warga Di Kecamatan Sebatik yang menerima bantuan dari MPPI Nunukan.

Pademik covid 19 adalah penyakit yang tidak terlihat namun bisa dipastikan ketika ada gejala dan setelah melakukan rapid antigen, untuk itu MPP senantiasa menghimbau masyarakat khususnya di Kabupaten Nunukan agar terus menjaga kondisi kesehatan dan lingkungan sekitar.

Walau infrastruktur jalan di Kecamatan Sebatik belum maksimal, tidak melemahkan semangat anggota MPPI untuk terus berjuang demi kemanusiaan, mereka berjalan dari rumah ke rumah warga, berpindah dari satu desa kedesa lainnya hingga ke pelosok perbatasan Indonesia Malaysia.

Menurutnya hal tersebut adalah amanah yang perlu disampaikan kepada masyarakat sekaligus bergerak mengedukasi masyarakat terkait pencegahan penanganan pandemik covid 19 di Kabupaten Nunukan, artinya masyarakat harus tetap bugar dirumah menerapkan pola hidup sehat agar imun tetap terjaga.

Selain menjaga kesehatan, MPPI juga menyarankan masyarakat yang ia temui untuk memperhatikan kesehatan mental dan tetap tenang dan berfikir positif selama menghadapi pandemik covid 19. Selektif terhadap informasi yang masyarakat terima juga butuh perhatian, harus dari sumber yang akurat dan dipercaya.(fik)

Bagikan :