NUNUKAN – Kantor Bea Cukai Nunukan lampaui target Penerimaan terkait ekspor-Import dimasa pandemi covid 19. Hal ini disampaikan Kepala Seksi Pengawasan Bea Cukai Nunukan, Sigit Trihatmoko, Senin (12/7).
Ia mengatakan, target tersebut sekira 180 persen yang bersumber dari optimalisasi penerimaan pajak negara, mulai impor barang, seperti alat berat sparepart untuk pembangunan Pabrik.
Selain itu kata Sigit, sumber pendapatan lainnya juga berasal dari ekpor CPO kelapa sawit yang tentunya memberikan dampak positif terhadap penerimaan Negara.
“ Hanya kondisi perdagangan saja yang sedikit mengalami penurunan kuantitas, namun disisi lain aspek kualitas memiliki dampak positif terhadap Bea Cukai Nununkan.” Kata Sigit.
Peningkatan target tersebut , lanjutnya atas peran serta semua Stake holder baik Pemerintah Daerah, TNI AL, POLRI dan Instansi terkait. Demikian juga dengan pelaku usaha yang saat ini sudah memenuhi kewajiban terutama dalam hal pembayaran pajak.
Lebih lanjut disampaikan Sigit, Kementrian melalui Kanwil Bea Cukai Kalimantan Timur terus memacu kinerja KCP, sehingga semua bidang di bea cukai Nunukan harus bekerja keras memulihkan perekonomian negara di tengah pandemik covid 19.
Menurutnya, Aspek perdagangan internasional ekspor- impor di Nunukan selama pandemi ini memiliki trend yang cukup tinggi terutama dari sisi penerimaan yang meningkat tajam, hal ini merupakan suatu prestasi meski dalam situasi pandemik Covid 19.
“ Jadi bagi kami ini suatu hal yang menggembirakan, dimana PPKM masih berlangsung, namun kinerja penerimaan menorehkan trend yang positif,” ungkapnya.
Terakit ekspor impor selama ini, kata Sigit, diakui memiliki kontribusi cukup besar terutama CPO, sementara impor barang modal dari perusahaan bidang perkebunan, hal ini meningkat pertahun apalagi pengusaha sudah mengantongi izn ekpor dan impor yang tentunya memudahkan bisnis secara legal.
Bea Cukai Nunukan juga memiliki program Custom visit to Costumer kegiatan ini dilaukan secara door to door kepada pelaku usaha, upaya jemput bola tersebut menuai hasil misalnya Pengusaha memahami ketentuan dibidang Expor Impor tersebut.
“ Kalau Ekpor Impor, orang hanya mengetahui Kota Tarakan, namun ternyata Nunukan juga bisa menjalankan kegiatan ini, pola pendekatan inilah yang digunakan agar seluruh pelaku usaha memahami perizinan ekspor impor itu,” tambahnya.
Dalam hal Ekpor Impor tersebut, Bea Cukai Nunukan juga mengedukasi pengusaha sehingga sebelum dilakukan bongkar muat baik Impor maupun ekpor harus melewati bea cukai, Dimanapun kegiatan tersebut baik di tarakan maupun di Kabupaten Nununkan.
“ Jadi Bea Cukai senantiasa membantu pelaku usaha terkait proses bisnis dan menjelaskan fasilitas yang kita bisa berikan teman-teman pelaku usaha akhirnya langsung import daerah Tawau bahkan ada yang beberapa dari negara Asia lainnya,” kata Sigit.
Harapannya adalah dengan adanya program tersebut tentunya intansi terkait juga dapat andil memfasilitasi Bea cukai Nunukan sehingga kedepannya Nunukan bida menjadi wilayah strategis yang secara geografis diapit oleh dua negara besar yakni negara Malaysia dan negara Filipina.#Fik