PERISTIWA bagi jurnalis merupakan ladang informasi dalam menulis berita, wartawan dituntut lebih fokus dan memahami suatu kejadian agar dalam penulisannya lebih runut untuk membantu pembaca mengerti maksud dan tujuan berita tersebut.
Dalam perspektif jurnalis pewarta menentukan dari sudut pandang mana membaca peristiwa, konsep ini diyakini memberikan news value terhadap pemberitaan yang ditayangkan.
Mantan wartawan senior Harian Kompas, Tri Juli Sukaryana mengatakan, suatu peristiwa memiliki ragam perspektif sehingga jurnalis mesti peka pada satu sudut pandang sebelum mengembangkan tulisan menjadi berita.
“ Setiap Peristiwa selalu ada perspektif, misalnya bencana alam, bukan bencananya saja yang dijadikan sudut pandang tetapi dampak terhadap bencana alam itu bisa menjadi angel berita.” Kata Tri Juli Sukaryana melalui FJP GWPP 2022 Batch IV yang digelar virtual, Sabtu (9/4) di Jakarta.
Suatu peristiwa dalam perpektif jurnalistik adalah gagasan suatu masalah yang diolah wartawan untuk dapat mempengaruhi persepsi seseorang bertindak.
Untuk mempengaruhi persepsi, teknik penulisan selalu bersifat objektif dan unik artinya diceritakan sesuai bukti kebenarannya atau fakta yang sesungguhnya bukan sebagai kebohongan dan imajinasi.
Diakui bahwa seorang jurnalis memungkinkan berfikir global, hanya saja yang perlu dilakukan adalah menanamkan kesadaran terhadap suatu peristiwa dan tidak mencampur aduk suatu peristiwa dalam satu pemberitaan.
Dibidang Pendidikan, jurnalis tentu menulis tentang pendidikan begitu pula dengan bidang-bidang yang lain, seperti ekonomi, politik, sosial dan hukum.
Namun dalam satu bidang juga terdiri dari banyak perspektif, sehingga wartawan mesti mengambil angel pada suatu peristiwa, ini membutuhkan latihan berkelanjutan agar dapat meningkatkan kepekaan wartawan terhadap objektifitas pemberitaan.
Menentukan Perspektif Jurnalistik
Pages: 1 2