JAKARTA, marajanews.id – Merdeka Belajar merupakan program pemerintah pusat, membuka peluang penyelenggara pendidikan perguruan tinggi di Indonesia dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa mengasah kemampuan sesuai minat dan bakat.
Mahasiswa atau lulusan perguruan tinggi diberi kesempatan seluas luasnya memilih pekerjaan sesuai dengan minat dan kemampuan, misalnya sarjana teknik bekerja di Perbankan dan lulusan ekonomi bekerja di bidang konstruksi.
“ Dulu, lulusan perguran tinggi itu linier, kalau sarjana teknik bekerja di bidang teknik, kalau ekonomi bekerja dibidang ekonomi, sekarang tidak lagi,” kata Plt. Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbud, Riset dan Teknologi RI, Prof. Ir. Nizam,M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng. Rabu (13/4) melalui agenda FJP GWPP 2022 Batch IV secara Virtual di Jakarta.
Kemendikbud, Riset dan Teknologi RI menginginkan perguruan tinggi sebagai jembatan dunia profesi yang mampu mengantarkan peserta didik ke dunia kerja.
“ Inilah Program utama Kemendikbudristek memastikan SDM yang dihasilkan perguran tinggi itu siap, adaptif, kreatif, inovatif terhadap perubahan kebutuhan dunia profesi,” ungkapnya.
Transformasi Perguruan Tinggi saat ini memberikan pembelajaran lebih fleksibel atau kaya makna, menekankan mahasiswa multi kompetensi sehingga bisa memasuki setiap kesempatan kerja, menciptakan lapangan pekerjaan dan lebih siap dengan dinamika perubahan dunia kerja.
Implementasi Merdeka Belajar
Setiap mahasiswa berkesempatan memilih program studi selama lima semester dan tiga semester berikutnya bebas menentukan pilihan diluar program studi.
“ Jadi Mahasiswa teknik selesai lima semester bebas memilih program studi pada semester selanjutnya,” jelas Nizam.
Kesempatan dua semester atau 40 SKS berikutnya mahasiswa belajar dari kampus kehidupan artinya belajar di perusahaan, peluang ini memungkinkan mahasiswa teknik untuk belajar beragam disiplin ilmu di perusahaan.
Melalui Kampus Merdeka Fleksibilitas pembelajaran menjadi program inti Kemendikbudristek RI, mahasiswa di setiap perguruan tinggi diberikan ruang seluas luasnya, mereka memiliki potensi, cita cita, passion yang berbeda.
Kemerdekaan untuk memilih dan mengembangkan potensi diri solusinya adalah pembelajaran fleksibel memberdayakan dan memerdekakan pendidikan.
Kebijakan Kampus Merdeka
Kebijakan Kampus Merdeka merupakan metode untuk menyiapkan lulusan perguruan tinggi yang tangguh, relevan sesuai kebutuhan zaman, dengan kata lain mahasiswa harus siap menjadi pemimpin yang bersemangat kebangsaan tinggi.
Terdapat Sembilan program Kegiatan Kampus Merdeka menciptakan SDM unggul meliputi ; Pertukaran Pelajar, Magang, Mengajar Di Sekolah, Penelitian, Proyek Kemanusiaan, Kewirausahaan Mahasiswa, Studi/Proyek Mandiri, membangun Desa dan Bela Negara dari menteri pertahanan untuk menyediakan komponen cadangan.
Program tersebut sudah dikembangkan pada tahun lalu dan bisa diikuti menjadi bagian dari kesarjaaan di Kampus Merdeka.
Dalam mendorong Inovasi, Kampus Merdeka memiliki Mahasiswa Peneliti yakni mahasiswa strata satu tingkat akhir menjadi asisten peneliti Full time 1-2 Semester untuk tugas akhir dan publikasi.
Mahasiswa bebas mengikuti penelitian di lembaga penelitian BRIN maupun pusat studi perguruan tinggi dibimbing dosen dan peneliti senior.
“ Target tahun ini sebanyak 10.000 orang mahasiswa bekerjasama dengan BRIN, untuk pengembangan telenta Inovasi mahasiswa,” lanjutnya.
Selain itu pengembangan talenta Inovasi tersebut, mahasiswa S1/S2 yang potensial berkesempatan juga melanjutkan pendidikan ke program Doktor, mereka di bimbing Professor atau peniliti handal kelas dunia.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengharapkan pada tahun ini 150.000 mahasiswa bisa mengikuti program magang bersertifikat di perusahaan ternama, dimana 40 persen dari peserta magang adalah talenta digital.
Peneyelenggaraan Pendidikan pada Perguruan Tinggi saat ini tidak lagi bermakna sempit, justru memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk mengembangkan potensi.
Merdeka belajar adalah Solusinya, tinggal memilih Kampus Merdeka yang sesuai dengan minat calon mahasiswa mengasah kemampuan dalam menembus tantangan dan peluang dunia kerja di era Insdustri 4.0 ini.***
Penulis : Taufik