NUNUKAN, marajanews.id – Angka Stunting di Kabupaten Nunukan terus menurun hingga mencapai prevalensi 1.5 Point.
Hal ini disampaikan Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura Hafid, SE, MM, Ph.D, Senin (6/3/23) saat mengikuti Road Show Daring di Kota Batam.
Laura menjelaskan, upaya penanganan stunting di Nunukan sudah berjalan baik, bahkan prevalensinya turun sebesar 1,5 point.
Meski demikian, kata Laura penurunan angka stunting tidak bisa berjalan dengan cepat.
Hal ini disebabkan masih rendahnya partisipasi masyarakat mengikuti pelayanan di Posyandu, dan terbatasnya Fasilitas Kesehatan, menyebabkan pelayanan ibu hamil belum maksimal yang berdampak pemberian ASI anak.
” Persoalan stunting harus dilakukan bersama – sama, saya mengajak semua pihak untuk terus berkolaborasi untuk mengatasi stunting, terutama dengan menambah bantuan anggaran dari pemerintah pusat.” kata Laura.
Hal yang sama juga Gubernur Zainal Paliwang mengatakan penanganan stunting di Kaltata menunjukkan trend yang positif.
Hal itu dilihat dari turunnya angka prevalensi penderita stunting sebesar 5, 4 persen, dari 27,5 turun menjadi 22,1 persen.
Road Show Daring bersama Kementerian Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia ini digelar dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting.
Zoom meeting dipimpin langsung Menko PMK Muhadjir Effendi, diikuti Gubernur Kalimantan Utara H. Zainal A Paliwang, dan bupati/wlikota di Provinisi Kaltara.
Dari Kabupaten Nunukan, ikut mendampingi bupati dalam zoom meeting tersebut Ketua DPRD Hj. Rahma Leppa Hafid, Kajari Teguh Ananto, Ketua PN Herdiyanto Sutantyo, Sekda Serfianus, dan beberapa kepala dinas.
Menanggapi hal ini Menteri Koordinator PMK, Muhadjir Effendy mengatakan, 70 – 80 persen warga yang miskin ekstrem di Provinsi Kaltara sangat beresiko terkena stunting.
Muhadjir menilaihal ini masih sangat tinggi sehingga harus menjadi fokus perhatian serius dari pemerintah kabupaten/kota di Kaltara.#Adv