NUNUKAN, marajanews.id – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara, Drs. Tegun Hendri Sutanto, M.Pd mengatakan, untuk meningkatkan kualitas Pendidikan di Kalimantan Utara harus didorong melalui guru penggerak.
Hal ini disampaikan dalam workshop Startegi Penguatan minat guru menjadi penggerak (SI-PAGU) Bergerak Jenjang SMA /SMK/SLB Wilayah Nunukan, di Aula SMU Negeri 1 Nunukan, Sabtu (11/11/23).
Hendri menjelaskan, Guru Penggerak merupakan agen perubahan artinya mampu merubah paradigma pendidikan yang dulunya lambat dan kini mendesain langkah strategis yang mempercepat peningkatan mutu pendidikan dan berdampak positif terhadap masyarakat yang memperoleh layanan pendidikan.
” Guru Penggerak adalah program Nasional yang bertujuan memajukan pendidikan Indonesia dengan menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid dan menggerakkan ekosistem pendidikan yang lebih baik,” jelasnya.
Guru Penggerak dimulai dari seleksi secara online dengan ketat, karna setiap calon harus memiliki komptensi yang menuntut kesadaran tenaga pengajar untuk menjadi guru penggerak.
” Ketika lulus secara administrasi nanti dilanjutkan dengan tes tertulis dan terakhir tes wawancara, begitu dinyatakan layak seleksi tes masuk kemudian diikutkan workshop,” kata Kadisdikbud Kaltara ini.
Karena itu lanjutnya, lulus sebagai Guru Penggerak adalah Guru yang terbaik dan berkompetensi.
Selain itu, Tegun Hendri Sutanto menegaskan, untuk mendorong kualitas pendidikan di Kaltara, disdikbud mencanangkan strategi peningkatan sumbedaya manusia yakni, Kaltara Cerdas, Kaltara Bekerja dan Kaltara Berdaya Saing.
Kaltara Cerdas fokus pada penguatan pendidikan SMU, strategi penguatannya adalah, PPDB dilakukan secara assesmen yakni proses penilaian untuk mengetahui kemampuan dasar siswa, mengetahui kondisi awal mereka sebelum merancang suatu pembelajaran.
” PPDB awal diagnosa sementara anak itu maunya sekolah dimana dan mau kuliah dimana itu kami buatkan kelas khusus,” kata Tegun Hendri Sutanto.
Strategi Kedua lanjutnya, pendidikan kewirausahaan, hal ini dilakukan jika kemampuan ekonomi dan akademik siswa sudah tidak mampu lagi melanjutkan sekolah ke jenjang perguruan tinggi maka alternatifnya adalah program tersebut.
” Kedua strategi ini lulusan SMU yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi bisa tertampung dan yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi kita akan menciptakan wirausaha muda baru dengan penguatan pendidikan kewirausahaan,” ungkapnya.
Sedangkan Kaltara Bekerja lanjut Kepala Disdikbud Kaltara, yakni memperkuat pendidikan di SMK, Disdikbud bekerjasama dengan Industri dan pelaku Usaha bahwa lulusan SMK harus ada pembekalan sertifikasi kompetensi keahlian.
” Selain Industri dan pelaku usaha sertifikasi Kompetensi juga dapat diperoleh siswa SMK dari Lembaga Sertifikasi Kompetenai (LSP),” lanjutnya.
Penguatan Pendidikan selanjutnya adalah Kaltara Berdaya Saing, dengan memprogramkan penguasaan literasi Bahasa Asing yaitu bahasa Mandarin.
Menurutnya, keterampilan bahasa mandarin bagi SMK akan mudah berinteraksi dengan Investor yang nantinya membuka lapangan usaha di Kaltara.
” Kenapa harus bahasa mandarin, karena investor yang akan menanamkan modalnya di Kaltara rata rata dari Negara Cina, terutama pada kawasan industri hijau di tanah kuning akan menyerap tenaga kerja,” tambahnya.
Karena itulah, Disdikbud Kaltara mencanangkan strategi tersebut dengan mempersiapkan kompetensi siswa terkait kompertensi literasi bahasa, keahlian dan profesi agar lulusan SMK, memiliki daya saing bekerja dimanapun mampu berkompetisi, begitu juga ketika masuk diperguruan tinggi. #m02.