NUNUKAN, marajanews.id – Beasiswa Pendidikan merupakan bantuan finansial yang diberikan kepada pelajar untuk melanjutkan pendidikannya.
Beasiswa dapat diberikan oleh pemerintah, lembaga swasta, maupun perorangan.
Tujuannya adalah untuk membantu pelajar yang kurang mampu secara finansial agar dapat memperoleh pendidikan yang berkualitas.
Hal inilah yang berkembang dalam penjaringan Aspirasi anggota DPRD Nunukan, H. Jainuddin SE, Minggu (3/12/23) di Pangkalan Posal Kelurahan Nunukan Timur.
Masyarakat setempat meminta anggota DPRD Nunukan untuk memperjuangkan anggaran beasiswa pendidikan melalui kebijakan DPRD.
Karena masih banyak pelajar dikelurahan tersebut tidak dapat melanjutkan pendidikan hingga ke pergurian tinggi karna persoalan biaya pendidikan yang begitu mahal.
Mereka terpaksa membantu orang tua bekerja sebagai buruh rumput laut ataukah terpaksa berjualan di area pelabuhan agar kebutuhan hidup sehari dapat terpenuhi.
” Apa yang dapat bapak janjikan ketika kedepan terpilih lagi menjadinanggota legislatif, boleh kah kami meminta agar beasiswa itu diperjuangkan untuk anak anak kami agar mereka bisa melanjutkan pendidikan,” kata salah seorang warga menyampaikan aspirasi.
Selain itu, warga juga menyampaikan agar anggota DPRD memperjuangkan eksistensi pedagang asongan yang beraktifitas di pelabuhan tunontaka Nunukan.
Karena selama ini mereka terbatasi untuk tidak menjajakan dagangan ke atas kapal demi ketertiban dan keamanan para penumpang kapal laut.
Menurut warga jika ada aturan tersebut barang dagangan mereka hanya sedikit terjual sehingga sangat rendah memenuhi kebutuhan sehari hari padahal sudah mengeluarkan modal yang cukup besar dari dagangannya.
Demikian juga dengan Upah Minimum Kabupaten, mereka berharap agar UMK itu sudah bisa di berlakukan untuk perusahaan yang sedang mengerjakan proyek, justru saat ini harapan itu lebih rendah daripada UMK.
Menjawab halntersebut, H. Jainuddin mengatakan, beasiswa pendidikan ada dalam alokasi APBD Nunukan, tinggal warga melengkapi persyaratan untuk mendapatkan beasiswa tersebut.
” Tinggal bapak ibu ajukan aja berapa kebutuhan dana yang diminta, nanti pemerintah daerah akan mengevaluasi layak atau tidak diberikan bantuan beasiswal,” kata Jainuddin.
Selain terkait aspirasi pedagang asongan, DPRD berharap agar ketua Asosiasi pedagang asongan menyurat ke DPRD Nunukan untuk menggelar Rapat Dengar Pendapat membicarakan hal tersebut dengan instansi terkait.
” Kita minta ketua organisasi Pedagang Asongan bersurat ke DPRD Nunukan menindaklanjuti hal tersebut,” ungkapnya.
Upah Minimum Kabupaten sudah di tetapkan pemerintah daerah bahkan banyak perusahaan yang menggunakan standar UMK untuinmenggaji para karyawannya.
” itu bagi karyawan tetap, namun untuk karyawan lepas ada dimasing masing kebijakan perusahaan, kita akan monitoring ini agar informasi lebih jelas terkait besaran gaji yang ditetapkan perusahaan terhadap tenaga kerja lepas yang bekerja di pada satunproyek,” jawabnya.
Reses berlangsung selama dua jam warga terus menyampaikan aspirasi bahkan ada yang mempersoalkan rekruitmen PPPK yang belum lama ini terbuka bagi non ASN di Nunukan.
Terkait sejumlah aspirasi itu, tentunya menjadi referensi bagi anggota dewan untuk mebahas hal tersebut dengan instansi terkait melalui rapat rapat anggota dewan atau rapat dengar pemdapat. #Adv.