NUNUKAN, marajanews.id – Melalui rapat dengar pendapat, Selasa (9/1/24) di ruang rapat Ambalat I Kantor DPRD Nunukan. PLN menjelaskan pemadaman bergilir yang kerap kali terjadi akhir akhir ini.
Plt. Manager PLN UPTD Tarakan, Siswadi mengatakan kondisi saat ini, untuk PLTD Sei Bilal memiliki 14 mesin dan PLTD Sebatik sebanyak 5 mesin dengan total 19 mesin, yang mana saat ini semuanya telah beroperasi dengan normal.
“Jika seluruh mesin Sei Bilal ini beroperasi mampu menyuplai kurang lebih 10 MW sedangkan untuk Sebatik kita mampu menyuplai 3,1 MW, itu sistem interkoneksi Nunukan, Sebatik dan Sebaung itulah yang kami kelola saat ini,” Siswadi.
Dikatannya, untuk pengelolaan PLN baru dialihkan ke PLN UPTD Tarakan Januari 2023 lalu. Namun, ia mengatakan jika terkait adanya persoalan Pemadaman listrik yang cukup intens terjadi beberapa bulan di tahun 2023 lalu, sejatinya pihaknya telah merelokasikan dua unit mesin PLN ke Nunukan dengan kapasitas 2 MW yang sudah beroperasi sejak (12/10/2023) lalu.
Ditambahkan Manager PLN UP3 Kaltara, Arief Prastyanto sebagai pihak yang mendistribusikan listrik ke pelanggan mengatakan, pihaknya tak menampik kondisi kelistrikan terparah yang terjadi di Kabupaten itu terjadi pada (29/7) hingga (12/10/2023) lalu. Arif menurutkan, persoalan ini lantaran terjadi defisit daya, di mana daya mampu pembangkit lebih kecil dibandingkan dengan beban puncak yang terjadi.
“Sedangkan untuk solusi jangka pendeknya itu, tapi untuk solusi jangka pendek dan menengahnya yakni menambah mesin pembangkit di PLTMG Sebaung sebesar 6 MW, sedangkan untuk jangka panjangnya akan ada reaktifasi untuk PLTD Sei Limau 1,3 MW. Tentunya ini akan menambahkan cadangan kita sehingga tidak ada lagi pemadaman listrik bergilir,” jelasnya.
Rapat dengar pendapat (RDP) tersebut merupakan rapat gebungan komisi yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Nunukan, Burhanuddin, Hj. Nikmah, Darmawansyah, dan Arif Sudarwan, dihadiri oleh Staf Sekwan, serta sejumlah awak media.#Adv