“Mereka yang mendapat kesempatan belajar di SJI diharapkan bisa menularkan pengetahuan dan keterampilan jurnalisme terkini pada wartawan lain. Ini penting,” kata Hilman Hidayat dalam rapat persiapan sebelumnya bersama pengurus PWI, antara lain Tantan Sulthon B, Dedy Suhaeri, Roberto Arieza Martin Purba, Ati Suprihatin, Ari, Wawan Ruswana, dan Satriya Graha.
SJI akan digelar selama lima hari di Bandung dan diikuti 30 siswa wartawan jenjang Muda. Dan, pelatihan SJI berikutnya akan digelar setidaknya sebulan sekali di pelbagai kantor PWI Provinsi di seluruh Indonesia. Setelah di Bandung, pelatihan SJI berikutnya di kantor PWI Lampung.
SJI versi baru diluncurkan dalam rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari 2024. “Proses belajar-mengajar di SJI akan menekankan prinsip learning by doing,” kata Mohammad Nasir.
Para pengajar yang memberikan materi dalam SJI, tambah Nasir, juga para wartawan senior yang berpengalaman dan memiliki kemampuan mengajar yang mumpuni. Tak hanya itu, para pengajar SJI juga diperkuat oleh akademisi dari berbagai perguruan tinggi.
SJI yang didirikan oleh PWI Pusat, sempat terhenti dalam enam tahun terakhir. Tetapi karena pentingnya pendidikan tambahan untuk wartawan di era serba internet, Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun mengaktifkan kembali SJI dengan materi pelajaran yang disesuaikan perkembangan teknologi terkini.
Sementara itu Direktur SJI, Ahmed Kurnia, menambahkan bahwa dalam penyelenggaraan pendidikan nantinya peserta didik dibekali dengan materi critical thinking, integritas, liputan multi tasking yang berkait dengan penggunaan teknologi terkini, dan wawasan kebangsaan yang menjadi ciri khas wartawan anggota PWI.#pwipusat.
Pages: 1 2