Press "Enter" to skip to content

Konsultasi Publik KRB Nunukan, Kolaborasi BPBD dan LPPM Unhas Dalam Tahap Akhir.

NUNUKAN, marajanews.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar menggelar konsultasi publik untuk membahas Kajian Risiko Bencana di Kabupaten Nunukan.

Kegiatan ini menandai tahap akhir dari proses kajian yang telah berjalan untuk periode 2024-2028.

Kepala BPBD Nunukan
Kepala BPBD Nunukan, Arif Budiman.

Koordinator LPPM Unhas Makassar, Cahyadi Ramadhan, dalam sesi konsultasi yang digelar pada Senin (26/8/24) melalui Zoom, menyampaikan bahwa kajian ini bertujuan untuk memetakan potensi risiko bencana yang mungkin terjadi di wilayah Nunukan.

“Kami sudah memasuki tahap akhir dari kajian ini, dan hasilnya akan segera diserahkan kepada pemerintah daerah untuk digunakan sebagai acuan dalam penanggulangan bencana,” ungkap Cahyadi.

Kepala BPBD Nunukan, Arif Budiman, mengapresiasi kerja sama dengan Unhas Makassar yang telah menghasilkan kajian komprehensif terkait risiko bencana di Nunukan.

“Konsultasi publik ini penting untuk memastikan bahwa kajian yang telah dilakukan benar-benar sesuai dengan kondisi lapangan dan bisa diaplikasikan secara efektif,” ujar Arif.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan instansi pemerintah, organisasi masyarakat, dan akademisi, yang turut memberikan masukan untuk penyempurnaan kajian tersebut.

Konsultasi publik ini bertujuan untuk menyerap pandangan dan saran dari berbagai pihak guna meningkatkan kualitas dan relevansi kajian yang sedang disusun.

Peta Potensi Bencana Di Kabupaten Nunukan Via Zoom
Peta Potensi Bencana Di Kabupaten Nunukan Via Zoom.

Kajian Risiko Bencana yang sedang disusun ini akan mencakup berbagai ancaman potensial, seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan kebakaran hutan, yang kerap terjadi di Kabupaten Nunukan.

Dengan adanya kajian ini, BPBD Nunukan berharap dapat memperkuat mitigasi dan kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi bencana.

“Masukan dari masyarakat dan para ahli sangat penting untuk memastikan bahwa hasil kajian ini tidak hanya menjadi dokumen semata, tetapi benar-benar bisa diimplementasikan untuk melindungi masyarakat dari risiko bencana,” tambahnya.

BPBD Nunukan dan LPPM Unhas menargetkan penyelesaian akhir kajian ini dalam waktu dekat, dengan harapan dapat segera digunakan sebagai pedoman dalam menyusun kebijakan penanggulangan bencana yang lebih efektif dan berbasis data.#m01

 

Bagikan :