NUNUKAN – Sebagian orang menyembunyikan kisah hidupnya, sebagian juga ingin mengabadikan diri, baik dengan lantunan lagu maupun melalui karya tulis yang dikemas dalam sebuah buku Autobiografi dan Biografi.
Sebuah karya tentu sangat melekat dengan sang penciptanya bahwa ungkapan rasa mengalir ditengah pandemic hanya untuk menunjukkan jati diri, disinilah esensi dan eksistensi menyatu, tumpah dalam sebuah karya yang lama mengendap direlung rasa.
Penasaran itu muncul bagi setiap orang untuk mengetahui dan lebih dekat dengan dirinya, meski hanya dalam lembaran halaman buku, tetapi deretan kata demi kata mampu terangkai dan menggambarkan dialam pikir bahwa ia bukan sekedar pemimpin namun ia sosok srikandi diperbatasan yang punya rasa bagi seluruh masyarakat di bumi Pekindi Debaya ini.
Tentang Laura, adalah buku otobiografi yang dilaunching tapat pada hari jadinya, Senin (10/08) secara daring di Kediaman Bupati Nunukan, memberikan kesan tersendiri bagi kelompok penulis di Nunukan, bahwa meskipun ditengah pandemik Covid 19 bukan menjadi pembatas bagi siapa saja yang ingin berkarya.
Buku ini hadir dengan kisah perjalanan hidup, gagasan pemikiran, cinta dan kepemimpinan dari seorang perempuan bernama Hj Asmin Laura Hafid SE, MM. Laura ingin melebihi semangat ayahnya yang juga pernah menerbitkan perjalanan hidupnya hingga memimpin kabupaten yang berbatasan dengan Malaysia ini.
Bertatap Hati adalah buku yang pernah ada ditengah masyarakat Nunukan, merupakan jejak H Abdul Hafid Achmad dalam hidup bermasyarakat hingga menakhodai pemerintahan Kabupaten Nunukan.
Bupati Nunukan, Hj Asmin Laura Hafid SE, MM juga ingin memperkenalkan dirinya melalui buku yang ia tulis sendiri, agar masyarakat lebih dekat dengannya dan lebih mengenal putri H Abdul Hafid Achmad ini dalam otobiografi ” Tentang Laura ” kisah, perjalanan, gagasan pemikiran, cinta dan kepemimpinan.
“ Buku ini bercderita dari masa lahir hingga mengeluti dunia poltik, semoga hal yang positif ini, pembaca bisa lebih mengenal karakter dan pembawaan saya peribadi, dan memiliki semangat juga untuk mewujudkan segala apa yang kita cita ciatakan, miliki lah mimpi, jadilah agen perubahan,” kata Laura di damping suami dan buah hatinya, mengawali acara pembukaan peluncuran buku tersebut.
Dalam kisahnya, Laura dibesarkan oleh keluarga yang memilki semangat pekerja keras, H. abdul Hafid Achmad dan Hj Rahma Leppa menempa buah hatinya ini terus melanjutkan sekolah. Tak kenal lelah hingga Laura menyelasaikan studinya di Salah Satu Perguruan Tinggi terkemuka di Kota Daeng.
Laura pun kembali ke Nunukan, niatnya ingin menjadi pengusaha namun kemudi perjalanan hidup berputar haluan, ia malah terjun ke Dunia Politik sebagaimana dalam ungkapan Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, Laura mengikuti jejak ayahnya yang pernah memimpin Kabupaten Nunukan selama dua periode.
Waktu terus berputar, ketekunan dalam menggeluti dunia Politik, Laura harus dilantik di Samarinda, ia terpilih sebagai anggota Legislatif Provinsi Kalimantan Timur daerah pemilihan Kabupaten Nunukan, disinilah ia lebih banyak mengenal stategi kebijakan yang seharusnya dilakukan pemerintah demi memajukan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Timur khususnya Kabupaten Nunukan.
Berselang lima tahun menjadi anggota DPRD Kaltim, Laura kembali ke Kabupaten Nunukan yang dimotivasi oleh keluarganya mencalonkan diri sebagai Bupati di Kabupaten Nunukan, namun ikhitiar saat itu belum mematangkan dirinya hingga pada tahun 2011, akhirnya berhasil menduduki kursi kepemimpinan sebagai orang nomor satu di Nunukan.
Perjalan Poltiknya tak semudah yang ia bayangkan, namun Asmin Laura Hafid berhasil melewatinya dan kini telah tumbuh menjadi perempuan kuat dan memimpin kabupaten Nunukan dengan keberagaman suku dan daya. Baginya bekerja adalah pengabdian yang tidak dapat dihitung dengan mempersembahkan waktu dan pikirannya senantiasa melayani masyarakat di Kabupaten Nunukan.
Peluncuran Buku Autobiografi tersebut, selain menorehkan pengabdiannya di tengah masyarakat kabupaten nunukan, ia juga ingin memberikan motivasi kepada kaum millennial agar terus berkarya, sebab karya menurutnya adalah entitas kreatifitas dan tentunya akan dikenang sepanjang masa.
“ Mari kita Buktikan kepada Dunia bahwa Pemuda itu bisa dan Luar Biasa,” kata laura, Closing Statement diakhir acara.#Mal