NUNUKAN – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Satgas Penanganan Covid 19, Letjen TNI Doni Munardo, menggelar rapat koordinasi Percepatan Penanganan Covid 19 di Kabupaten Nunukan.
Kegiatan ini merupakan rangkaian kunjungan kerja BNPB dan Satgas Covid 19 di sejumlah daerah, muali dari Palangkaraya, Nunukan, Mamuju, Surabaya dan Bali sejak 30 Maret hingga 3 April 2021.
Doni Munardo disambut oleh Bupati Kabupaten Nunukan, Hj Asmin Laura Hafid SE, MM, unsur Forkopimda, dan Kepala OPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Nunukan beserta jajarannya di Lantai V Kantor Sekretariat Daerah Nunukan, Selasa (30/3). Jalan Ujang Dewa Nunukan Selatan.
Dalam pertemuan itu, Bupati Nunukan menyampaikan situasi dan kondisi dalam pengendalian dan penanganan covid 19 selama masa pandemi di Kabupaten Nunukan.
a mengatakan meski pemerintah daerah terus berupaya menekan angka pandemik covid 19, namun beragam tantangan masih saja terus menyertai selama masa pandemi ini, seperti kelangkaan kebutuhan bahan pokok, dan beberapa waktu lalu terjadi deportasi WNI melalui pintu Serawak-Krayan maupun dari Tawau-Nunukan.
” Dengan melihat berbagai fakta yang terjadi dimasa pandemi ini tentu harus menjadi perhatian kita semua melalui langkah antisipasi persebaran covid 19 disepanjang garis batas Negara terutama dampak sosial dan ekonomi,” kata Laura.
Pemerintah Daerah bersama tim satgas Covid 19 berupaya terus menekan angka pandemi karena kondisi geografis yang terpisah setiap kecamatan sehingga langkah koordinasi dilakukan secara berjenjang.
Begitu juga dengan kebijakan refokusing anggaran yang tentunya berpengaruh terhadap program pemerintah saat ini, akibatnya sejumlah kegiatan pembangunan terpaksa dihentikan karena keterbatasan anggaran dan kewenangan yang sudah diatur dalam perundang undangan.
Juru Bicara Satgas Covid 19, juga menyampaikan permasalahan yang dihadapi, ia mengatakan penaganan covid 19 di Nunukan belum maksimal karena tidak tersedianya infrastruktur tes cepat molekuler (TCM) dan PCR, sehingga untuk memastikan akurasi terskonfirmasi positif, sample swab harus di kirim ke Tarakan dan menunggu hasil selama 3 hingga 4 hari.
” Fasilitas PCR yang kami miliki hanya berkapasitas 10 sample sekali running, hal ini tentu memperlambat proses pengecekan nonreaktif maupun terkonfirmasi, karena itu kebutuhan kita disini lebih pada perlengkapan TCR dan PCR,” kata Aris Suyono.
Dalam pertemuan tersebut, Letjen TNI , Doni Munardo mengatakan, BNPB telah menyiapkan paket bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Nunukan sebesar <span;>Rp 717.230.000<span;> dan Provinsi Kalimantan senilai Rp. 2.207.493.272 untuk percepatan penanganan covid 19.
Adapun paket bantuan yang diserahkan itu diterima secara simbolis Bupati Nunukan berupa Masker Kain 50.000 lembar, Masker Medis 10.000 lembar dan Swab Test Antigen 500 test.
Sementara Provinsi Kalimantan Utara, 20 pcs thermogun, Proyective Clothing 2.000 pcs, Kacamata Googles 2.000 pcs, Face Shield 2.00p pcs, Pulse Oximeter 50 pcs, Masker kain 100.000 lembar, Masker medis 20.000 lembar, Swab Antigen 20.000 test dan Ventilator 2 unit.
” BNPB juga menyediakan 2 unit PCR ke Satgas Covid 19 Nunukan dan 1 Unit Di Kabupaten Malinau, dan besok rencananya akan di kirim ke kedua Kabupaten ini,” kata Doni. #Mal.