NUNUKAN – Melepas rindu ditengah pandemik, bukan soal yang sulit, Perkembangan Teknologi menjawab tantangan itu, mempermudah silaturahmi, dekat dengan sanak saudara walau berbeda tempat dan jarak.
Kerinduan dengan orang tua, Suami dan Istri tercinta di Kampung halaman tak membuat seseorang terbatas, secara virtual menggunakan media sosial ataupun fitur android segalanya bisa menyatu melepas suka duka kala rindu hendak bertemu.
Peka terhadap hal tersebut menjadi momentum di hari raya Idul Fitri 1442 H di Lembaga Pemasayarakatan Kelas IIB Nunukan, WBP disediakan Fasiltas virtual temu kangen dengan orang yang mereka cintai.
Rasa Haru diruangan itu pecah jadi tangis saat warga binaan berkomunikasi dengan keluarganya, yang biasanya bisa bertemu langsung, namun dalam rangka mematuhi disiplin protokol kesehatan maka digelar secara daring.
Kalapas Nunukan, Taufiq Hidayat mengatakan fasilitas ini merupakan langkah strategis Lapas Nunukan dalam mencegah penularan Covid-19 di dalam Lapas, sehingga perlu memfasilitasi warga binaan sarana bertatap muka dengan kelaurganya melalui video call.
” Kami menyediakan 4 (Empat) unit komputer yang digunakan untuk layanan kunjungan online (videocall) dan untuk layanan titipan makanan kami terapkan sesuai dengan protokol Covid-19 yaitu setiap pengunjung wajib memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, masuk ke dalam bilik steril kemudian di cek suhu tubuhnya,” kata Kalapas Nunukan.
Sebelum makanan dibagikan kepada WBP, lanjut Kalapas, petugas melakukan pengecekan dan penggeledahan terhadap pengiriman makanan, guna mencegah benda-benda terlarang masuk ke Lapas sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
Layanan teesebut dibuka pagi mulai pukul 09.00 – 11.00 WIB dan siang pukul 13.00-16.00 WIB, sedangkan layanan kunjungan online pagi dibuka mulai pukul 09.30-11.30 WIB dan siang pukul 13.00-15.00 WIB.
Berdasarkan data dari Petugas Pintu Utama (P2U) dan Petugas Ruang Kunjungan selama 1 (satu) hari ini, layanan mencapai 40 orang baik dari WBP maupun dari Keluarga WBP.
” Hasil rekapitulasi petugas bahwa dihari pertama layanan penitipan makanan sebanyak 138 orang.” Tambahnya.
Masyarakat cukup antusias dengan adanya layanan penitipan makanan ini. Meski tidak dapat membesuk karna standar protokol kesehatan, keluarga WBP masih berkesempatan mengirimkan makanan kepada warga binaan.#Fik.