NUNUKAN, marajanews.id – Gelombang Pelaku Perjalanan ke Kabupaten Nunukan semakin tinggi baik dari luar negeri maupun domestik membuat UPT. Badan Penanggulangan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kabupaten Nunukan memperketat pengawasan aktifitas pelaku perlajalanan di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan.
Kepala UPT. BP2MI, AKBP. Fj. Ginting mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya untuk mencegah calon tenaga kerja yang unprocedural atau tidak memiliki dokumen resmi terkait lalu lintas batas Negara dan mencegah terjadi human traficcing.
” Ini yang kita cegah sehingga perlu pengawasan ketat terhadap siapapun pelaku perjalanan yang tiba dan berangkat melalui pelabuhan tunon taka Nunukan, selain itu kegiatan ini laksanakan untuk memastikan tujuan pelaku perjalan apakah hendak ke Malaysia atau hanya datang ke Sebatik dan Nunukan,” kata AKBP. Fj. Ginting, Rabu (05/1) di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan.
Ia menambahkan, banyak kasus yang menimpa Warga Negara Indonesia ketika hendak ke luar negeri umumnya adalah terkait kelengkapan dokumen ketenagakerjaan, yang pada akhirnya bermasalah di Malaysia.
Karena itu, dalam giat tersebut selain BP2MI melakukan pencegahan juga menertibkan dan melindungi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tidak sesuai dengan aturan ketenagakerjaan ke luar Negeri, sehingga sebelum berangkat ke luar negeri, UPT BP2MI memperketat kelengkapan dokumen PMI.
” Kita melakukan perlindungan terhadap calon tenaga kerja, apapun bentuknya kita hadir sebagai Negara memastikan seluruh warga negara republik Indonesia tidak ada yang disakiti dari ujung rambut hingga ujung kaki, salah satu kegiatannya adalah yang kita lakukan hari ini yakni sweeping pencegahan,” tambahnya.
Dengan jumlah personil BP2MI terbilang minim, KSOP Nunukan juga ikut mengawasi aktifitas kedatangan pelaku perjalanan di Pelabuhan Tunon Taka, KSOP memonitoring keselamatan pelayaran pelintas batas.
” Kami pada dasarnya mendukung apa yang disampaiakan kepala BP2MI untuk menindaklanjuti dan mengawasi terjadinya sindikat perdagangan manusia dan membantu BP2MI mencegah orang orang yang keluar dari Indonesia dengan cara Ilegal,” kata Kepala Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Nunukan Faisal Rahman,M.Mar,E.
Lebih lanjut disampaikan Faisal Rahman bahwa peran KSOP dalam hal ini selain yang berkaitan dengan keselamatan dan keamanan pelayaran, juga memonitoring pelaku perjalanan baik dari ataupun ke luar pelabuhan tunon takan Nunukan.
” Jadi kapal yang akan menjemput PMI dari Malaysia ke Nunukan kita awasi untuk memperlancar arus perpidahaan orang secara massal dengan selamat,aman, dan tertib saat tiba di Pelabuhan,” tambahnya.
Selain itu KSOP Nunukan selaku regulator di pelabuhan bersama KSKP mendukung kegiatan pemerintahan seperti yang diselenggarakan BP2MI Nunukan.#Fik.