NUNUKAN, marajanews.id – Aliansi mahasiswa Nunukan (Amankan) menolak kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi.
Aliansi yang terdiri dari gabungan organisasi mahasiswa ini melayangkan aspirasi ke anggota DPRD Nunukan, Selasa (06/09) di halaman Kantor DPRD Nunukan, Kaltara.
Mereka menutut pemerintah pusat melalui DPRD Nunukan agar harga BBM diturunkan karena tidak berpihak kepada rakyat di Kabupaten Nunukan
Koordinator Lapangan Amankan, Muhammad Yusuf mengatakan, kebijakan pemerintah pusat mengebiri ekonomi masyarakat dengan menaikkan harga BBM Subsidi tanpa pertimbangan yang tentunya berdampak positif bagi masyarakat.
“ Mewakili Rakyat Nunukan, kami minta anggota DPRD Nunukan mendesak pemerintah pusat turunkan harga BBM, kami rakyat kecil dengarkan aspirasi kami di perbatasan,” lantang Yusuf menyampaikan Orasi.
Ada tujuh tuntutan mahasiswa terhadap isu penolakan BBM Subdisi di Kabupaten Nunukan, meliputi ; tolak kenaikan harga BBM Subsidi.
Usut dan tangkap mafia BBM di Kabupaten Nunukan dan gas LPG 3 Kg bersubsidi.
Meminta transparansi terkait jumlah distribusi BBM subsidi di Kabupaten Nunukan.
Percepatan Pembentukan Forum CSR yang bertanggungjawab mengawasi 30 Perusahaan yang beroperasi di wilayah tiga Kabupaten Nunukan.
Menindak lanjuti Pembangunan Jalan dari desa Mansalong ke desa beringin dan pembangunan jalan menuju kampus politeknik negeri Nunukan.
Aspirasi tersebut di gaungkan delapan organisasi mahasiswa di Nunukan, PMII, LMND, GMKI, IMM, GAMKI, PM NTT, FKMPKN dan IMDKN.
Demonstrasi yang digelar dihalaman kantor DPRD Nunukan itu, dikawal ketat Polres Nunukan, aksi mahasiswa berjalan aman dan tertib.#fik