NUNUKAN, marajanews.id – Tingginya curah hujan beberapa pekan ini menyebabkan lima kecamatan di wilayah empat Kabupaten Nunukan , terendam banjir.
Banjir tahunan ini terjadi akibat luapan air dari bantaran sungai yang membelah wilayah perbatasan Indonesia Malaysia di wilayah empat Kabupaten Nunukan.
Terhadap peristiwa tersebut, Bupati Kabupaten Nunukan, Hj Asmin Laura Hafid, SE, MM, Ph.D meninjau lokasi bencana, sekaligus mendistribusikan bantuan kepada warga yang terdampak di Kecamatan Sembakung, Sembakung atulai, Lumbis, Krayan dan Krayan Barat.
” Tadi sudah kita tinjau dibeberapa lokasi sekaligus menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir,” kata Laura. Sabtu (23/9/23) di Kecamatan Sembakung Nunukan.
Ia menambahkan bantuan berupa paket sembako itu sudah sejak awal Pemerintah Daerah persiapkan.
Hal ini sebagai bentuk perhatian Pemkab Nunukan terhadap bencana yang terjadi setiap tahun di wilayah empat tersebut.
“Sejak awal kita sudah mempersiapkan bila ada kondisi-kondisi ini”, ujarnya.
Bupati Nunukan yang didampingi anggota DPRD Nunukan, Hendrawan dan kepala BPBD Nunukan, Arif Budiman, mengapresiasi sejumlah pihak yang ikut serta membantu masyarakat terhadap dampak dari bencana alam ini.
“Semoga dengan kebersamaan ini, kepedulian untuk saling berbagi mampu membantu dan meringankan beban masyarakat”, ucapnya.
Laura berpesan kepada masyarakat khususnya yang tinggal di bantaran sungai, untuk senantiasa waspada, mengingat beberapa waktu ke depan disinyalir curah hujan masih cukup tinggi.
Pemkab Nunukan telah menetapkan status Darurat Bencana Banjir di wilayah empat, melalui Keputusan Bupati Nunukan Nomor : 188.45/574/IX/2023 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Alam Banjir di Kabupaten Nunukan Tahun 2023.
Luapan air sungai Sembakung saat ini terpantau tinggi muka air maksimal mencapai 10,3 M, dengan muatan material seperti kayu, ranting, lumpur dan pasir., serta adanya pendangkalan sungai sembakung dan banjir kiriman dari Negara Malaysia.#Adv.