Bawaslu juga mempersiapkanaparatur pengawas Adhock hingga ke tingkat TPS sebanyak 400 lebih petugas dalam tahapan Perhitungan Suara.
Menjamin protokol kesehatan di TPS, petugas KPPS dan PTPS juga melakukan rapid test, teknisnya adalah setelah bawaslu merekrut petugas yang akan ditempatkan di TPS, mereka langsung di rapid test dan membekali bimbingan teknis PTPS yang dilakukan dua kali agar penguatannya bisa menjamin proses pungut hitung berjalan sesuai aturan.
Pembekalan PTPS ini sangat urgen bagi Bawaslu Nunukan karena sejumlah mekanisme pungut hitung pada Pilkada 2020 dibanding 2018 cukup berbeda, misalnya terkait isu e-rekap dulu direncanaka sebagai instrumen utama saat ini menjadi instrumen pendukung bagi KPU, begitu juga dengan ditiadakannya C1 yang digantikan C hasil yang merupakan keseluruhan dari hasil perhitungan suara.
” Hal seperti inilah yang nantinya kita sampaikan ke PTPS agar ini bisa tersosialisasi dengan baik, belum lagi soal penerapan protokol kesehatan yang menjadi konsentasi pengawasan kita, ini harus diperhatikan dalam menjalankannya, misalnya penggunaan masker, adanya bilik suara khusus untuk pemilih memiliki suhu badan diatas 37,3 derajat, kita langsung amankan masuk ke bilik khusus, diluar TPS,” kata Yusran.
Dalam waktu dekat ini, Bawaslu akan menggelar patroli pengawasan terkait money politik dan pelanggaran lainnya termasuk penindakan pada H -1 sebelum pencoblosan Rabu, 9 desember 2020.
” Kami tidak bisa berbuat banyak kalau tidak ada bantuan dari masyarakat, kalaupun tidak bisa menjadi pelapor, masyarakat juga bisa jadi saksi, kita mustahil bergerak sendiri, jadi partisipasi masyarakat dan teman taman media harus ekstra agar kita semua dapat mencegah terjadinya politik uang sebelum hari pemungutan suara,” tegasnya.#mal.
Pages: 1 2