NUNUKAN,marajanews.id – Kurangnya fasilitas sekolah di Asrama, anak TKI yang melanjutkan pendidikan SMA di Kabupaten Nunukan menyurati Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Nunukan.
Mereka meminta penambahan buku bacaan dan pelajaran serta intensitas Perpustakaan Keliling berkunjung ke Asrama.
Koordinator Yayasan Sabah Bridge, Syahbantiara mengatakan, 80 persen pelajar yang mendapatkan beasiswa dari pemerintah Indonesia dan yayasan tersebut ditampung di Asrama SMK Negeri 1 Nunukan.
Mereka sebelumnya mengenyam pendidikan SMP di Malaysia, lantaran pendidikan SMU di negeri jiran, tidak tersedia bagi anak anak TKI.
“ Orang tuanya masih bekerja di Malaysia, karena tidak dapat melanjutkan SMU disana, mereka lebih memilih melanjutkan pendidikan di Nunukan agar tak jauh dari orang tua,” kata Syahbantiara. Rabu (25/5).
Karena itu, Ia berharap agar organisasi perangkat daerah juga turut membantu anak anak TKI itu untuk lebih semangat bersekolah di Negaranya sendiri.
Dengan dorongan dari pemerintah setempat, anak para pahlawan devisa ini dapat meningkatkan pendidikan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.
“ Kami berharap semua OPD Nunukan bisa bergandengan dengan kami untuk membangun dan membina anak anak ini,” ujarnya.
Dikonfirmasi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Joko Santoso mengatakan, pihaknya sudah menerima surat tersebut dan sudah diteruskan ke pengelola Perpustakaan.
Selain itu, koleksi buku yang tersedia di perpustakaan sebanyak 619 buku sebagian akan didistribusikan ke asrama.
Karna jarak Asrama jauh dari Perpustakaan, setiap siswa diberi hak akses untuk masuk ke aplikasi INunukan.
“ Mereka bisa belajar melalui buku digital perpustakaan, diaplikasi itu tersedia banyak koleksi buku,” kata Joko.
Saat ini Koleksi Buku digital sebanyak 1307 buku dari hibah Aksaramaya, terdiri dari buku SD sebanyak 350, SMP, 227 buku dan SMA sebanyak 111 buku.#Fik.