Press "Enter" to skip to content

DPRD Nunukan Minta PLN Penuhi Janji Realisasi Penambahan Daya Di PLTMG Sebaung.

NUNUKAN, – DPRD Kabupaten Nunukan meminta PLN Ranting Nunukan memenuhi  janji terhadap realisasi penambahan daya di PLTMG Sebaung Nunukan.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPRD Nunukan Burhanuddin, S.HI, MM saat memimpin jalannya rapat dengar pendapat antara Aliansi Masyarakat Peduli PLN dan PLN Ranitng Nunukan, Selasa (9/1/24) diruang rapat Ambalat I Kantor DPRD Nunukan.

“ Melalui Rapat ini kami meminta PLN untuk menjelaskan kenapa kesepakatan dahulu belum ditunaikan sampai hari ini, padahal kita sudah sepakat bahwa PLN akan merealisasikan  penambahan daya di PLTMG Sebaung,tolong dijelaskan ini,” kata Burhanuddin, S.HI, MM.

Menurutnya, permasalahan listrik di Kabupaten Nunukan sudah berlarut larut dan belum ada solusi dari PLN ranting Nunukan.

Kader PKS ini mengatakan seharusnya pertemuan dua minggu lalu permasalahan listrik di Kabupaten Nunukan sudah tersampaikan ke PLN Pusat agar ada penambahan daya PLTMG Sebaung untuk mengantisiapasi adanya pemadaman bergilir.

“ Kalau memang ada kendala sampaikan ke kami, DPRD juga merupakan bagian dari masyarakat Nunukan dan persoalan ini kami bisa intervensi ke pemerintah pusat,” tegas Burhanuddin.

DPRD Nunukan terkait hal tersebut dapat segera membentuk Panitia Khsusuus jika PLN Rantng Nunukan tidak mampu menunaikan penambahan daya di PLTMG Sebaung.

Panitia Khsusus ini nantinya terdiri dari anggota Alat Kelengkapan DPRD Nunukan yang kemudian bertanggungjawba menuntaskan segala permasalahan kelistrikan di Kabupaten Nunukan sekaligus mendorong dan mengawal PLN untuk merealisasikan program pernambahan daya di Nunukan.

Penyampaian aspirasi Aliansi Mahasiswa sudah berilang kali menggeruduk kantor DPRD Nunukan mereka meminta untuk difasilitasi dengan PLN Ranting Nunukan membahasa permasalahan listrik di Kabupaten Nunukan.

Namun pada pertemuan kali ini PLN hanya menjelaskan perencanaan penambahan daya dan kendala yang dialami sehingga masih saja terjadi pemadaman bergilir.

Sebagai representasi masyarakat mahasiswa pun mendesak PLN untuk menjelaskan terkait pemadaman bergilir tersebut.

Melalui koordinaor aksi, Andi Baso, meminta agar PLN lebih transparan menjelaskan sedetail detailnya permasalahan tersebut.

Menurutnya pemadaman listrik di Nunukan bukanlah hal yang baru, bahkan kondisi ini sudah terjadi sejak tahun 2012 hingga saat ini.

“Ini adalah persoalan yang serius, karena listrik merupakan kebutuhan pokok masyarakat sehingga ini sangat perlu diperhatikan dan ada penanganan yang serius,” desak Andi Baso.#Adv

 

Bagikan :