NUNUKAN, marajanews.id – Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kalimantan Utara dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Nunukan menggelar konsolidasi untuk menyatukan visi dalam upaya mitigasi Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) di wilayah perbatasan. Kegiatan ini berlangsung di Sweetnes Cafe Nunukan, Minggu (22/12).
Sekretaris FKDM Kaltara, Dewi Qomariah Imelda, mengatakan pentingnya sinergi antara FKDM Kaltara dan FKDM Nunukan dalam menghadapi dinamika wilayah perbatasan yang kompleks.
“Wilayah perbatasan memiliki karakteristik yang unik, sehingga memerlukan penanganan khusus. Melalui konsolidasi ini, kita dapat memperkuat koordinasi dan kolaborasi untuk mencegah terjadinya berbagai potensi ancaman,” ujar Dewi.
Dewi juga menekankan peran aktif masyarakat dalam memberikan informasi terkait potensi ATHG. Menurutnya Masyarakat adalah mata dan telinga FKDM di lapangan.
“ Kita perlu terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kewaspadaan dini,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua FKDM Nunukan, Abdul Kadir S.Ag, menegaskan komitmen FKDM Nunukan dalam mendukung upaya pemerintah dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah perbatasan.
“Kami siap bersinergi dengan FKDM Kaltara dan seluruh stakeholder terkait untuk menciptakan kondisi yang aman dan kondusif,” tegas Abdul Kadir.
Dalam kesempatan tersebut, FKDM Kaltara dan Nunukan juga membahas berbagai isu terkini terkait ATHG di wilayah perbatasan, seperti penyelundupan, radikalisme, dan kejahatan transnasional.
Selain itu, dalam konsolidasi tersebut pengurus FKDM merumuskan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas upaya mitigasi ATHG.
Karena itu melalui konsolidasi ini FKDM Kaltara dan Nunukan semakin solid dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Dengan sinergi yang kuat, diharapkan dapat mencegah terjadinya berbagai potensi ancaman yang dapat mengganggu keamanan dan stabilitas wilayah perbatasan.#m02
