NUNUKAN, marajanews.id – Lebih memilih bekerja sebagai buruh budidaya rumput laut, sejumlah siswa Sekolah Dasar di Nunukan tidak mengikuti Ujian Akhir Sekolah.
Siswa Sekolah Dasar itu lebih fokus mencari nafkah demi membantu orang tua di tempat pembudidayaan rumput laut daripada ia masuk ujian.
‘’Ada beberapa yang memang terlalu konsen dengan pekerjaan mengikat bibit rumput laut, sehingga mereka tidak terdaftar dalam ujian,’’ kata Akhmad, Kepala Dinas Pendidikan Nunukan Selasa (10/5).
Menurutnya, Dinas Pendidikan akan melakukan pemetaan masalah ini untuk mengetahui jumlah siswa yang tidak mengikuti UAS.
Pihaknya akan segera mengevaluasi persoalan tersebut dengan menghadirkan orang tua/wali siswa.
Setelah terpetakan siswa akan diberikan pilihan yakni mengikuti ujian susulan pada 16 – 20 Mei atau mengikuti Sekolah Non Formal.
” Kalau sudah niat berhenti sekolah, kita arahkan mereka ikut sekolah non formal. Sementara akan kita data, kita petakan dulu. selanjutnya kita beri dua pilihan itu,’’ ungkapnya.
Terhadap peraoalan ini, Diknas akan menindaklanjutinya dengan memberikan pemahaman dan kesadaran kepada siswa maupun orang tua wali.
Karena, kata Akhmad, anak usia sekolah dasar, sangat tidak bijak jika orang tua melakukan pembiaran terhadap anaknya anaknya meski bekerja mencari uang sendiri.
” Belum saatnya mereka mandiri, masih butuh proses, ini yang akan kita sosialisasikan ke orang tua mereka,” ungkapnya.
Berdasarkan Data Dinas Pendidikan Nunukan, satuan pendidikan menggelar Ujian Tahun ini sebanyak 167 Sekolah, jumlah peserta 3.591 Siswa.#fik.