NUNUKAN – Pandemik Covid 19 di Kabupaten Nunukan semakin ditekan, angka kasus terkonfirmasi mulai melandai, apa langkah pemerintah daerah mengantisipasi hal tersebut.
Pertama, Pemkab Nunukan memperketat disiplin protokol kesehatan yakni memastikan masyarakat sepenuhnya patuh pada penegakan disiplin tersebut dengan cara melibatkan pengawasan TNI/Polri hingga seluruh masyarakat mendapatkan vaksin untuk mencapai herd immunity.
Kedua, memperkuat upaya 3T yaitu testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan). Hal ini merupakan upaya pemerintah untuk memastikan masyarakat dan kontak erat yang positif dapat dideteksi lebih cepat, dan juga memperoleh penanganan kesehatan sesuai standar. Sehingga dapat menekan angka kasus positif , mengurangi angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan.
Ketiga, jika kasus positif masih tinggi, Pemkab Nunukan melakukan pembatasan mobilitas masyarakat. yang tidak terkendali selama pandemic, tentunya berpotensi meningkatkan angka penularan.
“ Dengan pembatasan mobilitas ini kita harapkan harapkan dapat menekan penularan yang terjadi. Pembatasan ataupun pelonggaran aktivitas sosial ekonomi masyarakat dan di suatu daerah adalah aspek yang harus dilakukan sejalan dengan naik turunnya kasus Covid-19.” Kata Bupati Nunukan, Hj Asmin Laura Hafid SE, MM, Ph.D, Kamis (9/9) saat ditemui diruang kerjanya di Kantor Bupati Nunukan.
Ia menjelaskan, bahwa saat ini Nunukan diperhadapkan pada pilihan sulit untuk didahulukan apakah protokol kesehatan atau protokol Ekonomi. Namun kata Laura, pilihannya adalah kedua sektor tersebut harus beriringan.
“ Pilihannya adalah trade of health care on economic welfare atau kepedulian kita terhadap perdagangan dan kesehatan untuk kesejahteraan ekonomi, hal ini tidak saling menekan justru keduanya saling melengkapi,” kata Laura.
Menurut Laura, hidup berdampingan dengan Covid-19 dengan mematuhi disiplin prokes adalah syarat utama, karena hidup mengisolasi diri terus-menerus akan berdampak buruk bagi ekonomi, namun dengan sedikit melonggarkan aturan, peluang ekonomi kembali bergerak.
“Karena perlakuan adaptasi terhadap keadaan baru yang dulu diistilahkan Normal Baru yang dirancukan maknanya, maka keduanya harus dikompromikan. Tentu dengan kapasitas belum penuh. Tapi setidaknya ekonomi bisa berjalan lagi secara bertahap,” ungkapnya.
Laura mencontohkan program bantuan Pemerintah Kabupaten Nunukan, menggulirkan bantuan kepada pelaku UMKM, dan juga batuan kepada masyarakat melalui Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang saat ini sedang berjalan.
Karena itu, Laura mengajak masyarakat tetap bisa beraktivitas, bergerak untuk memulihkan ekonomi ekonomi yang dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat sehingga penyebaran virus corona terkendalikan.
Laura meyakini jika pemerintah dan masyarakat berhasil memberlakukan PPKM di tengah pandemi tanpa memicu lonjakan kasus covid 19, akan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi tahun 2021 ini.
“Itulah pilihan dilematis yang harus dilakukan, yaitu mengamankan warga dari bahaya pandemi covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan yang paling elementer, pakai masker dan cuci tangan yang benar, jaga jarak aman dan hindari kerumunan,” kata Laura.
Ia berharap masyarakat tetap mengedepankan semangat dan optimisme, karena kedua sikap tersebut menjadi titik balik penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi. Hal tersebut dapat terwujud, lanjutnya, apabila seluruh kebijakan upaya penanganan pandemi Covid-19 dipatuhi masyarakat.
“Namun kita harus tetap waspada, karena virus Corona ini berbahaya dan sangat mudah penyebarannya maka wajib untuk ditangani secara serius tanpa menimbulkan kepanikan masyarakat” katanya.
Bupati mengajak seluruh komponen masyarakat Kabupaten Nunukan untuk secara bersama-sama mengantisipasi serangan virus corona dan terus berdoa agar bencana nasional dapat teratasi dengan baik. Karena tanpa dukungan masyarakat maka hasilnya imposible.#Fik