Press "Enter" to skip to content

BP2MI Nunukan Ciptakan PMI Berkualitas Melalui Pendidikan Nonformal.

NUNUKAN, marajanews.id – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (B2MI) Nunukan tingkatkan pengetahuan dan keterampilan Pekerja Migran melalui kegiatan Pendidikan Nonformal.

Hal ini merupakan program unggulan BP2MI yang bertujuan menciptakan kemandirian usaha dan memperluas kesempatan kerja bagi PMI.

Kepala BP2MI Nunukan
Kepala BP2MI Nunukan, Fj. Ginting.

Kepala UPT BP2MI Nunukan, Fj. Ginting mengatakan, Pekerja Migran Indonesia perlu pendidikan dan keterampilan agar mereka bisa menjadi pengusaha mandiri yang berkualitas.

“  Ini upaya pemerintah memprogramkan kegiatan pemberdayaan PMI dan keluarganya sehingga mereka tidak lagi berfikir kembali bekerja ke luar negeri,” kata Fj. Ginting. Rabu (18/5) di Kantor BP2MI Nunukan.

Dikesempatan yang sama, Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan BP2MI Nunukan, Arbain juga menjelaskan, kegiatan pemberdayaan tersebut berupa pelatihan dibidang pengolahan bahan makanan menjadi produk kemasan yang dapat dipasarkan baik di dalam maupun luar negeri.

Bahan baku yang diolah cukup tersedia, seperti Rumput Laut, Singkong, Pisang dan Buah buahan, memudahkan PMI membuat beberapa produk makanan yang digemari masyarakat.

“ Kita berharap setelah pelatihan, dapat langsung mengaplikasikan keterampilan kemudian produk dijual. Pada saat ini, minat beli masyarakat sedang tinggi, ditambah lagi produk yang akan dibuat sesuai kebutuhan masyarakat.” Kata Arbain.

Selama empat hari PMI purna mengikuti pelatihan, peserta di mentori Instruktur lokal mitra BP2MI Nunukan.

Dalam pelatihan tersebut, peserta cukup antusias mengolah tanaman dan tumbuhan sebagai bahan dasar pembuatan Roti dan Kripik Pisang, Singkong dan Rumput Laut.

Menurut Kepala BP2MI Nunukan, kegiatan ini merupakan program lama yang kembali diaktifkan, tentunya dinilai mampu memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat maupun PMI yang sekian lama menganggur.

Sebelumnya program ini mengembangkan keterampilan jahit menjahit dan kerajinan tangan, namun di masa pandemik covid 19, diarahkan pada kegiatan pengolahan bahan makanan.#Fik

Bagikan :