Press "Enter" to skip to content

Banjir Rendam Sekolah, Pelajar Di Sembakung Tetap Ikuti OSN.

NUNUKAN, marajanews.id – Kecamatan Sembakung bagian dari wilayah III Kabupaten Nunukan menjadi langganan banjir setiap tahunnya.

Hingga kini, belum ada solusi dari pemerintah mengatasi luapan air sungai dari Malaysia, menyebabkan sejumlah infrastruktur sekolah terendam.

Sejak Selasa, (17/5) lalu, luapan air belum juga surut, puluhan siswa terpaksa menyewa perahu secara bergantian menuju sekolah demi mengikuti Olimpiade Sains Nasional di SMA Negeri 1 Sembakung.

Kepala Sekolah beserta anak didiknya sangat antusias mengikuti OSN, meski beberapa diantaranya berenang karna kapasitas perahu terbatas agar sampai ke salah satu ruangan Sekolah.

” Beberapa diantaranya berenang, mereka bungkus tas dengan plastik yang berisi seragam sekolah dan handphone,” kata Rohani, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sembakung. Jumat (27/5).

Laboratorium yang berada didataran tinggi dilingkungan sekolah itu memberikan harapan kepada siswa menyelesaikan seluruh rangkaian OSN.

” Beruntung masih ada 3 ruangan yang bisa digunakan, 9 ruangan lainnya sudah terendam banjir termasuk 3 unit komputer,” ujarnya.

Siswa Menyewa Perahu Ke Sekolah akibat banjir di Kecamatan Sembakung
Perahu yang digunakan Siswa Siswi SMA 1 Sembakung menuju Sekolah Mengikuti OSN.

Perjuangan Siswa Ikuti OSN.

Perjuangan Guru dan Siswa akibat Banjir di Kecamatan Sembakung memilukan, mereka harus melawan banjir agar bisa sampai ke sekolah.

Bahkan ketika sampai di Sekolah sebagian anak didik Rohani dalam kondisi lapar, karena belum makan sejak jam 4 subuh dari rumah.

Jarak rumah dengan sekolah puluhan kilometer ditambah dengan tingginya curah hujan mengakibatkan perjalanan ke sekolah terhambat.

Pihak Sekolah akhirnya menganggarkan pembelian konsumsi untuk peserta didik menggunakan dana BOS yang peruntukannya sudah diatas Normal.

Selain Konsumsi, Sekolah juga mengeluarkan anggaran Rp. 500 ribu untuk sewa perahu bagi peserta OSN dan pembelian BBM 20 liter untuk genset karena listrik terputus.

” Kita disini sedih dan senang bersama, genset saja kadang sedih kalau dimaksimalkan pemakaiannya, suaranya sampai menggerung-gerung.” Ujar Rohani sumringah.

Pihak Sekolah hanya mampu berjuang ditengah banjir bandang dan keterbatasan anggaran, demi melihat anak didiknya mengikuti Olimpiade tersebut.

” Itu jadi penyemangat dan juga evaluasi kinerja para guru di pelosok ini,’’ lanjutnya.

Rumah Terendam Banjir
Akibat Curah Hujan Tinggi dan Luapan Air Sungai dari Malaysia, Pemukiman Penduduk dan Sejumalh Sekolah Terendam Banjir.

Tantangan UNBK Bulan Depan

Selain itu, jaringan internet di Kecamatan ini tidak stabil akibatnya pelaksanaan ujian nasional metode komputerisasi bakal digelar secara manual.

” Sudah kami sampaikan ke Disdik Provinsi, kami minta UNBK diakukan dengan sistem Paper Based Test pada juni mendatang,” ungkapnya.

Menurut Rohani, permintaan ini dapat dikecualikan, kalau kondisi sudah kembali normal dan anak didiknya bisa mengikuti UN berbasis Komputer untuk menjamin keamanan dan kerahasiaan soal ujian.

‘’ ini usulan saja, semoga saja banjir tidak lagi datang dan segera surut,’’ harapnya.#Fik.

Bagikan :