Press "Enter" to skip to content

Harga BBM Naik, Ini Kata ARLI Nunukan.

Nardi Azis
Anggota Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) Nunukan, Nardi Azis.

NUNUKAN, marajanews.id – Pemerintah telah memutuskan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi sebesar Rp 7.650 menjadi Rp. 10.000 perliter.

Meningkatnya harga (BBM) tersebut berdampak pada sektor ekonomi masyarakat khususnya petani rumput laut di Nunukan.

Anggota ARLI Nunukan, Nardi Azis, mengatakan, penyesuaian harga BBM yang diputuskan pemerintah saat ini, berdampak bagi perekonomian masyarakat Nunukan.

“ Kita tahu masyarakat saat ini banyak yang bekerja sebagai pembudidaya rumput laut dan meski harga rumput laut sempat naik dikisaran Rp40.000, kini mengalami penurunan diangka Rp 15.000 hingga Rp 20.000,” kata Nardi. Selasa (6/9).

Menurutnya, kebijakan pemerintah pusat terhadap harga BMM mempengaruhi penghasilan para petani rumput laut, terutama biaya operasional pembudidaya.

“ Biaya bettang (mengikat rumput laut) drastis turun, begitu pula dengan harga rumput laut turun sekitar 60 persen, ini yang mempengaruhi ekonomi pembudidaya.” Lanjutnya.Larasati MoriskaSelain itu, dampak kenaikan BBM kata Nardi tidak hanya di sektor ekonomi, namun juga berimbas pada aspek sosial masyarakat Indonesia khususnya di Kabupaten Nunukan.

Sebanyak 30 Perusahaan di Nunukan memerlukan BBM untuk meningkatkan operasional, jika harga Bahan Bakar tersebut meningkat akan membebani biaya produksi seluruh sektor bisnis di Nunukan.

“ Perusahaan tentu meminimalisir biaya operasional, tentu menghentikan rekruitmen karyawan baru dan bisa jadi perusahaan melakukan PHK terhadap karyawannya,” ungkap Nardi.

Kondisi demikian, tegas Nardi, perlu menjadi perhatian khusus para pengambil kebijakan untuk mengantisipasi perihal yang berdampak buruk terhadap ekonomi warga Kabupaten Nunukan.

“ Semua pihak tetap optimis terhadap kebijakan ini dan saya berharap atensi pemerintah daerah dan Pemerintah Provinsi menyikapi persoalan tersebut,” tegasnya.#fik.

Bagikan :