NUNUKAN, marajanews.id – Pemerintah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengambil langkah strategis untuk mengatasi fluktuasi harga rumput laut yang kerap merugikan petani.
Melalui kerja sama regional, Pemkab Nunukan berupaya menjaga kestabilan harga komoditas unggulan tersebut agar tetap menguntungkan bagi masyarakat pesisir.
Bupati Nunukan menegaskan bahwa pihaknya tengah menjalin nota kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Kerja sama ini diharapkan menjadi solusi mengatasi ketidakpastian harga rumput laut yang selama ini bergantung pada permintaan pasar.
“Pemkab Nunukan tidak bisa serta-merta mengintervensi harga karena itu ditentukan oleh mekanisme pasar. Tapi kami tetap mencari solusi agar petani tidak terus dirugikan,” ujar Bupati Nunukan, Selasa (10/6/25) dalam Konfrensi Pers 17 Arah Baru Menuju Perubahan Nunukan di ruang rapat Forkopimda Kantor Bupati Nunukan.
MoU dengan Pemkab Pinrang merupakan upaya Pemkab Nunukan membangun sinergi antara daerah penghasil dan pengolah rumput laut, hal ini diharapkan agar harga jual rumput laut tetap stabil melalui jalur distribusi yang lebih terorganisir dan kerja sama antar pelaku usaha.
Bupati menjelaskan bahwa harga rumput laut merupakan sesuatu yang kompleks karena tidak bisa diatur melalui peraturan daerah (Perda).
Namun pemerintah tetap bertanggung jawab memastikan sektor ini tetap hidup dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
Langkah kerja sama ini juga menjadi bagian dari visi Pemkab Nunukan untuk membangun ketahanan ekonomi lokal di sektor kelautan dan perikanan.
Selain dengan Pinrang, Pemkab Nunukan juga sedang menjajaki potensi kerja sama serupa dengan Kabupaten lain untuk memperluas jejaring antar daerah produsen dan pengolah rumput laut terkait distribusi dan kestabilan harga.
Pemkab Nunukan optimistis bahwa pendekatan ini akan membawa dampak positif bagi keberlanjutan usaha rumput laut di Kabupaten Nunukan.#m01