Press "Enter" to skip to content

Konsep Bertatap Hati Dalam Bulan Suci Ramadhan 1445 H, Ini Kata Andi Akbar Djuarzah.

NUNUKAN, marajanews.id – Jika mata menunjukkan suatu Isyarat untuk menyampaikan pesan, maka hati ikut serta memberikan petunjuk merasakan apa yang sedang terjadi.

Kedua organ ini terkoneksi satu sama lain dan memiliki tujuan yang sama untuk memaknai roda kehidupan di bulan suci Ramadhan.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Utara, H. Andi Muhammad Akbar Djuarzah mengatakan, manusia tidak mesti seterusnya memaknai kehidupan dengan mata, namun harus memaknai pula dengan sebuah sentuhan hati.

“ Kita telah banyak bertatap muka, maka sudah saatnya kita menyatukan diri dengan bertatap hati kepada seluruh masyarakat Kabupaten Nunukan,”  kata Andi Akbar saat meyampaikan sepatah kata dalam acara buka puasa bersama masyarakat Nunukan, Kamis (28/3/24) di kediamannya, Jalan. Hasanuddin Kelurahan Selisun Nunukan.

IKLAN RAMADHAN KORMIAndi Akbar menambahkan, Tak jarang ada kepahitan jika hanya dipandang dengan bertatap muka atau mata, setidaknya di bulan suci Ramadhan ini ada hati yang bersih yang menyertai ikhitar menjalankan aktifitas sosial.

Hati adalah rasa yang senantiasa menggerakkan manusia untuk terus berbuat yang terbaik dalam kehidupan, bukan di maknai sebagai sesuatu tanpa landasan teori.

“ Bisa saja orang menilai hanya pada pandangan mata dan tatapan muka saja namun ia meninggalkan rasa yang seharusnya tersampaikan sebelum dua momentum secara beramaan mengisi Ramadhan kita saat ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut disampaikannya, apalah artinya jika Ramadhan hanya disi dengan pandangan negatif, seharusnya terisi dengan kegiatan positif membantu sesama, bukan menjegal ke ikhlasan yang timbul dari rasa.

Karena itu, Andi Akbar mengajak masyarakat Nunukan, untuk Kembali memaknai Konsep Bertatap Hati dalam Bulan Suci Ramadhan 1445 Hijriyah ini.

Menurutnya bahwa kata hati itu selalu benar dan merupakan tempat bertanya dan selalu jujur dalam artian membenarkan yang benar dan menyalahkan yang salah.

“ Sering kali kita mendengar istilah bertanya pada hatimu dan ikutilah kata hatimu, saya berharap kata hati bapak ibu semua yang hadir, tersimpan nama Andi Muhammad Akbar,” tambahnya.

Diujung sambutannya Andi Muhammad Akbar Djuarzah menegaskan, bahwa sejatinya adalah ketika memadukan pandangan dan hati seseorang tentu jauh dari rasa hasud, dengki, sombong, amarah, dan hawa nafsu yang selalu menjerumuskan kepada kesesatan.

“ Kita ingatkan kepada saudara kita bahwa hati yang gelap dan sesat sangat dimurkai Allah SWT.” tutupnya.#Adv

Bagikan :