NUNUKAN, marajanews.id – Anggota legilatif Kabupaten Nunukan turut memeriahkan hari jadi kabupaten Nunukan ke 22, setiap anggota memakai pakaian adat dari berbagai daerah, seperti pakaian adat Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi .
Melalui hari ulang tahun ini, anggota DPRD Nunukan tampil dibarisan depan menunjukkan eksistensinya sebagai perwakilan rakyat yang juga turut berperan dalam pembangunan Kabupaten Nunukan.
Ketua DPRD Nunukan, Hj Leppa mengatakan, dengan memakai pakaian adat merupakan icon dari ragam suku dan budaya di Kabupaten Nunukan yang terbingkai dalam persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“ Hari ini kita tampil Istimewa, biasanya menggunakan pakaian Dinas saat menghadiri agenda ceremonial, namun dengan pakaian adat daerah , kita ingin menunjukkan bahwa Indonesia adalah negeri yang memliki ragam budaya, dan beragam suku, bersatu padu dihalaman depan NKRI.” Kata Ketua DPRD Nunukan, Selasa (12/10).
Menurutnya dengan menggunakan baju adat dapat menumbuhkan kebanggaan dan kecintaan bangsa terhadap Indonesia tanpa ada sekat atau tanpa dinding pemisah, maju dan bersatu membangun Indonesia di beranda NKRI ini.
“ Kita dipersatukan lewat baju adat tak ada sekat antara koalisi dan opisisi semua setara tidak ada menang dan kalah, tentu hal ini dapat memberikan teladan bagi generasi muda menumbunhkan semangat Nasionalisme kita di Kabupaten Nunukan,” lanjutnya.
Hamipir seluruh Instansi dilingkungan Pemerintah kabupaten Nunukan menggunakan pakaian adat pada momentum hari bersejarah ini, warna warni dan bentuk pakaian tergambar dihalaman kantor Bupati Nunukan.
Dalam peringatan Upacara HUT Kabupaten Nunukan ke 22 itu, Pemerintah Daerah juga meluncurkan Peraturan Bupati tentang Pemakaian Syal Manik kepada Para ASN sebagai bentuk penghargaan terhadap Budaya Lokal di Kabupaten Nunukan.