NUNUKAN, marajanews.id – Presiden Pertama Indonesia pernah mengatakan, berikan aku 1000 orang tua maka akan kucabut semeru hingga ke akar akarnya, tetapi berikan aku 10 orang pemuda maka aku guncangkan dunia.
Semangat inilah terpatri dalam reses yang digelar anggota DPRD Nunukan H. Andi Mutammir SE, MM pada Kamis (21/10) di cafe coffee zone Nunukan.
Anggota Komisi I DPRD Nunukan ini mengundang Komunitas Motor Beat dan Gamers yang mayoritas kelompok pemuda Kabupaten Nunukan andil menyampaikan aspirasi dan gagasan pembangunan Kabupaten Nunukan.
” Keberadaan Pemuda yang tergabung dalam suatu komunitas, tidak harus dikesampingkan, justru banyak gagasan dan ide brilian dari sosok pemuda karena mereka itu adalah penerus cita cita bangsa Indonesia,” kata H Andi Mutammir.
Perhatian Komunitas tersebut terhadap pembangunan menyentuh langsung ke inti persoalan tanpa dikelilingi pemikiran politik, mereka liar berpikir hingga mengurusi keselamatan pengendara bermotor, pejalan kaki bahkan penerangan jalan umum di Nunukan yang kian meredup.
” Peningkatan badan jalan perlu perhatian serius, banyak kubangan dan rusaknya badan jalan di depan Puskesmas Nunukan dapat menimbulkan kescelakaan apalagi jalan tersebut ramai dilalui warga,” kata salah seorang komunitas beat Nunukan.
Kegiatan reses kemudian dilanjutkan ke Desa Binusan pada kamis malam, anggota DPRD ini menemui konstituennya di Sungai Apok RT 13 Binusan.
Sarana dan Prasarana Pedesaan menjadi program yang dinanti nantikan masyarakat di RT 13 tersebut.
Selain pembukaan badan jalan pertanian, penerangan jalan umum, dan sumber energi listrik warga juga meminta bantuan pemerintah terkait meningkatkan pembangunan rumah ibadah di desa tersebut.
Satu persatu masyarakat menyampaikan aspirasi terkait dengan pembangunan dan peningkatan infrastruktur pedesaan, terutama dibidang pertanian yang merupakan mata pencaharian warga setempat.
” Kami mengharapkan peningkatan pembangunan jalan pertanian di RT 13 ini, karena bisa menghubungkan beberapa jalan termasuk jalan masuk ke pemakaman,” kata Nurdin.
Selain itu warga juga mengusulkan alat alat pertanian seperti mesin perontok padi yang dapat digunakan untuk mengolah tanaman tersebut menjadi beras hasil produksi pertanian Kabupaten Nunukan.
Sektor inilah kata Nurdin menjadi prioritas di sungai Apok, karena menurutnya dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat yang ditunjang dengan sarana infrastuktur lainnya.(Adv)
