NUNUKAN, marajanews.id – Pepatah mengatakan apa yang ditanam itu yang akan dituai, begitu pula dengan Panen Raya yang digelar Kelompok Tani Mamminasae Desa Tanjung Aru Kecamatan Sebatik Timur, Minggu (18/8/24).
Kegiatan panen raya ini merupakan rangkaian Farm Field Day yang gelar pada bulan mei 2024 lalu, yakni Temu Lapang Tani sekaligus penanaman padi bersama kelompok Tani Mamminasae.
Kegiatan ini menjadi momen penting dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah perbatasan Indonesia Malaysia ini.
Bupati Nunukan, Hj Asmin Laura Hafid, SE, MM, Ph.D mengapresiasi semangat dan kerja keras para petani di Sebatik, yang terus bertahan meski dihadapkan dengan berbagai tantangan, termasuk biaya produksi yang tinggi dan persaingan dengan produk pertanian dari negara tetangga.
“Meskipun kita memiliki banyak tantangan, saya sangat terharu dengan semangat para petani kita yang tidak pernah menyerah,” ujar Bupati Nunukan.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan dari pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten dalam mendukung sektor pertanian.
“Kami terus berusaha menyebarkan bantuan tidak hanya di Sebatik, tetapi juga di wilayah lain seperti Nunukan dan Krayan,” tambahnya.
Hj Asmin Laura Hafid, juga mengungkapkan rasa syukur atas perhatian dari Kementerian Pertanian yang selama ini telah memberikan dukungan signifikan bagi para petani di Nunukan.
Begitupun dengan peran penyuluh pertanian yang senantiasa mendampingi para petani di lapangan.
“Penyuluh pertanian adalah ujung tombak keberhasilan program pertanian di daerah kita. Mereka yang memberikan edukasi dan panduan kepada para petani harus terus didukung agar dapat menjalankan tugas dengan optimal,” jelasnya.
Selain itu ia juga menekankan akan kebutuhan peningkatan jumlah penyuluh, terutama mengingat luasnya wilayah Sebatik, dan juga bantuan yang diberikan oleh pemerintah agar dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Laura berharap agar bantuan tersebut tidak hanya menjadi stimulan sementara, namun dapat digunakan untuk meningkatkan kemandirian para petani.
“Kita harus memastikan bahwa bantuan yang diberikan tidak hanya habis begitu saja, tetapi dapat menjadi modal untuk terus berkembang,” tegas Bupati.
Salah satu tantangan utama pertanian di Kabupaten Nunukan adalah memaskan produksi hasil pertanian. Hal ini masih menjadi kendala bagi banyak petani di Sebatik, mengingat biaya transportasi yang tinggi dan persaingan dengan produk dari Malaysia yang lebih murah.
“Kita harus mencari cara agar produk pertanian kita bisa bersaing, baik dari segi harga maupun kualitas. Ini tugas kita bersama,” kata Laura.
Oleh Karrena itu, Hj Asmin Laura, berharap agar seluruh elemen masyarakat, dapat terus mendukung upaya peningkatan produktivitas pertanian.
Dikesempatan yang sama, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Dr. Muhammad Amin, menegaskan komitmen Kementerian Pertanian untuk terus mendukung sektor pertanian di daerah-daerah perbatasan seperti Sebatik.
“Kementerian Pertanian berkomitmen untuk terus memberikan dukungan, baik dalam bentuk pelatihan, penyuluhan, maupun bantuan teknis lainnya. Sebatik adalah wilayah yang strategis, dan kami ingin memastikan para petaninya dapat bersaing dan mandiri,” ungkapnya.
Amin juga mengapresiasi langkah-langkah yang telah diambil oleh pemerintah daerah dalam memajukan pertanian di Nunukan.
Ia menyampaikan bahwa kerja sama yang baik antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah sangat penting dalam menciptakan pertanian yang berkelanjutan dan mandiri.
“Kolaborasi ini adalah kunci sukses. Kami berharap program-program yang telah dirancang dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh para petani,” tambahnya.#m01
